Bayi Tabung: Simpan Embrio Beku

 

Teknik bayi tabung yang dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF) ini telah membantu berjuta-juta pasangan yang sulit  memiliki keturunan. Kini, berbagai teknik bayi tabung yang baru telah dikembangkan, sehingga memberi harapan kepada pasangan-pasangan yang mengalami gangguan pada organ reproduksinya, baik pihak istri, suami, maupun kedua pihak, untuk memperoleh keturunan. Salah satunya adalah menyimpan embrio beku.

Ini adalah teknik penyimpanan sejumlah embrio berlebihan dari hasil pembuahan bayi tabung melalui berbagai teknik. Embrio-embrio yang tidak ditransfer tersebut dapat disimpan dengan berbagai teknik pembekuan  menggunakan cairan nitrogen beku untuk digunakan apabila diperlukan. Teknik ini bisa diterapkan bagi pasangan yang mengalami masalah infertilitas, salah satu atau keduanya, dan berusia di atas 35 tahun.

Prosedurnya:
Embrio beku yang dihasilkan dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma dengan menggunakan berbagai teknik, diolah dan dikembalikan pada suhu ruangan lalu dipersiapkan untuk ditanamkan ke dalam dinding rahim.

Kelebihan dan kekurangannya:
Mempermudah pasangan untuk dapat hamil kembali setelah berhasil melahirkan dari proses bayi tabung pertama. Pasangan tersebut tidak perlu lagi menjalani prosedur pengambilan sel sperma maupun pematangan sel telur, tetapi cukup mempersiapkan diri untuk ditanamkan embrio “simpanannya” ke dalam rahim pihak wanita. Tingkat keberhasilannya sekitar 15%. 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Calon Ayah Harus Periksa Apa?

Idealnya, setiap calon ayah memeriksakan diri sebelum berencana punya anak. Tentu saja pemeriksaan fisik dan laboratorium penting agar kehamilan sehat tercapai.... read more