Banyak MPASI yang dibuat dari makanan bayi siap saji yang dijual di pasaran, baik dalam bentuk bubuk maupun puree. Meski tak selalu, cara pemberian MPASI instan biasanya dilakukan oleh bunda yang tidak bisa, atau tidak punya waktu,  untuk memasak bagi bayinya. 

Makanan bayi instan yang tersedia di pasaran telah difortifikasi zat gizi seperti vitamin, DHA, omega 3, dan mineral, sesuai kebutuhan bayi. Makanan instan  tersebut, menurut Dr. Morey Haymond, ahli metabolisme anak dari Texas Children’s Hospital and Baylor College of Medicine, AS, dapat dipilih manakala Anda butuh MPASI yang praktis saat bepergian. Untuk konsumsi setiap hari, menurutnya, masih memungkinkan sepanjang Anda menjaga asupan kadar garam dari MPASI instan untuk bayi.  Caranya dengan membandingkan kadar garam yang dibutuhkan bayi dengan yang tertera di label kemasan.  Atau, pilihlah  MPASI instan bebas garam. 

Sayangnya, untuk pemberian MPASI instan bila dilakukan rutin dan terus-terusan, membuat bayi tidak mengenal menu keluarga sebenarnya, yaitu makanan segar yang dimasak untuk disajikan di rumah. Selain itu, bayi pun kehilangan kesempatan untuk mengenal cita rasa asli makanan, sebab kebanyakan MPSI instan adalah makanan campuran yang diolah bersamaan. 

Penggunaan MPASI instan secara terus-menerus musti memperhatikan hal-hal berikut:
•    Pilih produsen makanan bayi yang bonafid.
•    Perhatikan keutuhan kemasan makanan dan tanggal kadaluwarsa.
•    Cermati bahan-bahan makanannya, pastikan dari MPASI instan bayi tetap mendapat variasi makanan seperti aneka tepung (tepung beras putih, tepung beras merah, tepung maizena, tepung jagung), buah-buahan (apel, pisang, aprikot, avokad), dan sayur-sayuran (wortel, bayam, kentang, labu, dan lain-lain).
•    Cermati kadar garam (dalam kemasan biasanya ditulis “natrium” atau “sodium”), kadar gula, dan zat-zat gizi yang difortifikasi ke dalam MPASI siap saji. 

(Tim Ayahbunda/NAT/ERN)

Baca Juga
GAYA MPASI RUMAHAN UNTUK BAYI
YUK, KENALI TREN MPASI ORGANIK